Ada kalanya kita membutuhkan pindah hosting. Alasannya bisa macam-macam. Bagaimana cara pindah hosting jika website kita berbasis WordPress dan menggunakan cPanel? Berikut ini tutorialnya.
Mengapa Perlu Pindah Hosting?
Mengapa website kita perlu migrasi alias pindah hosting? Ada beragam alasan. Masing-masing sesuai dengan kebutuhan atau pertimbangan. Nah, berdasarkan pengalaman yang saya alami, setidaknya ada tiga alasan berikut ini:
1. Hosting lama tidak cukup
Ini alasan yang pernah saya alami. Salah satu website saya ada di shared hosting penyedia hosting nasional. Waktu itu sudah paket tertinggi. Ternyata sering terjadi lonjakan traffic. Hosting nggak ngatasi. Akhirnya pindah hosting.
Hosting lama tidak cukup ini bisa juga karena kapasitasnya. Misal kapasitas 2GB, ternyata posting kita seabrek sampai melebihi 2GB. Solusinya ya pindah hosting. Namun, kalau memungkinkan upgrade bisa jadi alternatif. Tanpa perlu repot pindah hosting.
2. Performa atau keamanan hosting lama bermasalah
Saya pernah mengalaminya. Teman saya juga pernah mengalaminya. Di sebuah penyedia hosting yang sama. Bedanya, teman saya pakai shared hosting, sedangkan saya pakai VPS. Eh, dua-duanya kena malware. Pengalaman saya itu terjadi pada Ramadhan 1441. Hampir tiap malam menjelang sahur saya harus membersihkan malware. Akhirnya saya pindah hosting sampai sekarang, pakai cloud hosting.
3. Efisiensi alias menghemat
Saat saya menulis tutorial ini, beberapa website saya sedang pindah hosting karena alasan efisiensi. Maksudnya? Teman-teman pasti tahu promo hosting kan? Yang setahun cuma Rp 100 ribuan. Nah, itu saya manfaatkan buat beberapa website baru. Setelah satu tahun, perpanjangannya harga normal. Sekitar Rp 600 ribu.
Daripada bayar Rp 600 ribu, saya ambil promo penyedia hosting lainnya. Agar bisa menghemat Rp 100 ribu. Kiat ini bisa teman-teman pakai untuk website-website yang traffic-nya belum meluber. Nanti kalau websitenya sudah besar dan profit, teman-teman bisa pakai hosting normal bahkan jika perlu pakai VPS atau dedicated server.
Saya pernah pakai dedicated server-nya Hostgator, $174 per bulan. Itu bertahan sekitar tiga tahun, di masa jaya-jayanya salah satu website saya. Pernah juga pakai Digital Ocean $160 per bulan.
Baca juga: Cara Update WordPress
Cara Pindah Hosting
Oke, kini kita langsung ke intinya. Tutorial pindah hosting untuk website berbasis WordPress yang menggunakan cPanel.
Sebenarnya ada beberapa cara. Untuk tutorial ini, cukup memakai satu cara yang mudah dan praktis. Ada lagi sih yang lebih praktis, minta tolong penyedia domain untuk migrasi. Biasanya mereka mau dan kita tahunya langsung beres.
Namun kalau mau tahu ilmunya dan merasakan sendiri pengalamannya, bagus jika kita praktik sendiri. Mau? Langsung saja, ikuti langkah-langkah berikut ini.
1. Backup data di hosting lama
Langkah pertama adalah backup data di hosting lama. Data inilah yang nanti akan kita pindahkan ke hosting baru sehingga migrasi website kita berjalan smooth, tanpa off alias mati. Teman-teman pasti paham, website off atau tidak bisa diakses satu menit saja sudah membuat kita kelihangan traffic, kehilangan earning, dan bisa terancam turun peringkat SEO. (Baca juga: SEO Holistik)
Data yang perlu kita backup adalah wp-content dan MySQL Database. Backup juga file .htaccess dan file robots.txt jika ada. Caranya:
- Login cPanel, pilih File Manager lalu cari public_html atau website mana yang akan kita backup. Pilih dan compress folder wp-content kemudian download.

- Catat Table Prefix yang ada di wp-config.php dengan cara membuka (edit).

- Login cPanel, pilih Backup lalu cari database website yang akan dipindah, kemudian download database tersebut.

2. Install WordPress di hosting baru
Setelah selesai mem-backup semua data di atas, install WordPress di hosting yang baru dan ubah nama Table Prefix agar sama dengan Table Prefix yang telah dicatat tadi.

3. Restore data WordPress di hosting baru
Langkah berikutnya, restore file yang sudah kita backup tadi (langkah 1). Caranya sebagai berikut:
- Login cPanel, pilih File Manager lalu cari public_html atau website mana yang akan kita restore. Kemudian pilih dan hapus folder wp-content, setelah itu upload folder wp-content berupa zip yang sudah kita backup tadi lalu Extract. Jika sudah berhasil, hapus file berekstensi zip itu.

- Login cPanel, pilih phpMyAdmin lalu cari nama database mana yang ingin di-update. Setelah itu drop/delete tabel tersebut. Kemudian pilih menu Import dan pilih file database yang sudah di-backup.

4. Ubah name server domain dengan hosting baru
Setelah langkah 1—3 berhasil, selanjutnya adalah langkah terakhir. Yakni mengubah name server domain. Caranya, login ke penyedia domain lalu pilih name server untuk domain tersebut, kemudian arahkan ke hosting baru.
Baca juga: Cara Daftar Google Search Console
Selamat, website Anda tinggal menunggu propagasi. Berhasil pindah hosting tanpa mati. Sebaiknya, selama propagasi ini jangan posting atau membuat perubahan terlebih dahulu sebelum memastikan website sudah diakses dari hosting yang baru. [SekolahWebsite]